Artikel KEMERDEKAAN SEBAGAI TONGGAK PERADABAN BANGSA


KEMERDEKAAN SEBAGAI TONGGAK PERADABAN BANGSA

IVAYANA FINIKMATIL IZZA
D4 Analis Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya,
Jalan Jemursari Nomor 51-57, Surabaya, Indonesia



Abstrak

Kemerdekaan dipandang sebagai tonggak utama dalam perjalanan peradaban bangsa Indonesia, bukan hanya sebagai fakta sejarah, tetapi juga sebagai wujud dari proses budaya dan ingatan kolektif masyarakat. Kajian ini menyoroti bagaimana dimensi budaya dan pendidikan berkontribusi dalam menjaga serta menginternalisasi nilai-nilai kemerdekaan. Melalui metode telaah literatur yang bersumber dari berbagai jurnal bereputasi, dilakukan proses analisis berbasis kajian pustaka serta sintesis terhadap temuan penelitian yang relevan. Hasil kajian memperlihatkan bahwa pendidikan bela negara memiliki peranan strategis dalam menumbuhkan semangat patriotisme dan membentuk karakter generasi muda, sehingga nilai-nilai kemerdekaan tetap terpelihara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kata kunci: Kemerdekaan, Pancasila, Pendidikan Bela Negara


PENDAHULUAN

          Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 menjadi momen historis yang sangat menentukan dalam perjalanan bangsa, sekaligus menandai berakhirnya perjuangan panjang melawan kolonialisme. Kesadaran nasional yang tumbuh melalui berbagai bentuk perlawanan dan terbentuknya organisasi-organisasi kebangsaan menjadi fondasi yang menyatukan masyarakat dalam visi kolektif membangun bangsa. Dalam kerangka penelitian ini, urgensi permasalahan terletak pada pemahaman bahwa kemerdekaan tidak hanya merupakan hasil dari proses politik, tetapi juga merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya yang telah mengakar sejak lama.
       Kajian literatur menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila telah berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia jauh sebelum kemerdekaan, dan mereka mencerminkan kearifan lokal dan tradisi yang memperkuat identitas bangsa. Dalam penelitiannya, Purwanto (2024) menyatakan bahwa kemerdekaan harus dipahami sebagai bagian dari proses budaya dan ingatan kolektif. Selain itu, Agustin dkk. (2024) menyatakan bahwa Pancasila berfungsi sebagai landasan filosofis bangsa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana kemerdekaan berfungsi sebagai tonggak peradaban bangsa dan bagaimana dampaknya terhadap pendidikan dan pembentukan identitas nasional.

METODE

              Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai referensi berupa buku, artikel, dan jurnal ilmiah yang relevan dengan tema kemerdekaan dan identitas bangsa. Proses analisis dilakukan dengan mengkaji dan mensintesis informasi dari sumber-sumber tersebut, dengan fokus pada bagaimana kemerdekaan berhubungan dengan budaya, nilai-nilai Pancasila, dan pendidikan bela negara.
Studi ini juga mempertimbangkan perspektif berbagai ahli yang telah melakukan penelitian di bidang ini, sehingga memberikan landasan yang kuat untuk analisis. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran yang komprehensif mengenai makna kemerdekaan dalam konteks peradaban bangsa Indonesia.

           Penelitian ini menggunakan penelitian literatur. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk artikel, buku, dan jurnal ilmiah yang membahas masalah kemerdekaan dan identitas kebangsaan. Kemerdekaan, budaya bangsa, nilai-nilai Pancasila, dan pendidikan bela negara dikaitkan satu sama lain, dan tahap analisis dilakukan melalui analisis dan sintesis data referensi. Selain itu, penelitian ini mempertimbangkan perspektif para pakar yang telah melakukan penelitian sebelumnya di bidang yang relevan, yang membantu memperkuat landasan argumentatif selama proses analisis. 

PEMBAHASAN

      Kemerdekaan tidak hanya dimaknai sebagai capaian akhir dari perjuangan politik, melainkan sebagai sebuah proses budaya yang tertanam dalam memori kolektif masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari berbagai bentuk peringatan kemerdekaan yang menjadi bagian dari identitas bangsa dan diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi, simbol perjuangan, dan beragam kegiatan peringatan yang dilakukan masyarakat menunjukkan bahwa kemerdekaan merupakan bagian dari perjalanan budaya bangsa. Seperti yang dikemukakan oleh Purwanto (2024), kemerdekaan dipandang sebagai proses yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam merayakan dan mengenang sejarah perjuangan. Peringatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi momen refleksi untuk menghargai jasa para pahlawan serta menumbuhkan kembali nilai-nilai perjuangan.

           Selain itu, nilai-nilai Pancasila berperan penting dalam memperkokoh identitas nasional, baik sebelum maupun setelah kemerdekaan. Pancasila berfungsi sebagai pedoman moral dan etika yang menyatukan berbagai elemen masyarakat, di mana nilai gotong royong, musyawarah, dan toleransi telah lama tertanam dalam budaya sosial. Menurut Agustin dkk. (2024), Pancasila tidak hanya sekadar dasar negara, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu, sehingga tetap relevan dalam konteks saat ini. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi fondasi dalam menjaga persatuan bangsa, terutama ketika menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

          Di samping itu, pendidikan bela negara memiliki fungsi strategis dalam menanamkan makna kemerdekaan kepada generasi muda. Melalui pendidikan tersebut, generasi penerus diberi pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, serta sikap dan keterampilan untuk mempertahankan kedaulatan negara. Wijayanto & Marzuki (2018) menegaskan bahwa pendidikan bela negara tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga melibatkan praktik langsung yang membentuk jiwa patriotisme. Kegiatan seperti upacara bendera, pelatihan baris-berbaris, dan diskusi sejarah kemerdekaan turut berperan dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara. Oleh karena itu, pendidikan bela negara diharapkan mampu menjaga makna kemerdekaan sekaligus memperkuat jati diri bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

           Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemerdekaan berfungsi sebagai tonggak peradaban bangsa yang mengintegrasikan pendidikan, identitas, dan nilai-nilai budaya. Pancasila sebagai dasar negara mencerminkan kearifan lokal dan semangat persatuan selain mengatur kehidupan nasional. Pendidikan bela negara memainkan peran penting dalam menanamkan prinsip-prinsip ini kepada generasi muda, yang diharapkan dapat memahami arti kemerdekaan dalam konteks yang lebih luas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan dalam cara orang menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan yang dihadapi di awal kemerdekaan termasuk pemberontakan yang mengancam keharmonisan dan kestabilan negara. Namun demikian, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila masih berfungsi sebagai pedoman dalam mengatasi perbedaan pendapat dan menjaga keutuhan bangsa, seperti dorongan untuk musyawarah dan kerja sama dalam menghadapi masalah sosial dan politik yang kompleks.

      Penerapan pendidikan bela negara di berbagai lembaga pendidikan turut memberikan kontribusi positif terhadap tumbuhnya kesadaran patriotik. Generasi muda yang memperoleh pendidikan tersebut umumnya memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya mempertahankan dan memaknai kemerdekaan. Selain itu, mereka menjadi lebih siap dalam menghadapi tantangan global yang berpotensi mengganggu identitas serta kedaulatan bangsa.

KESIMPULAN

    Kemerdekaan sebagai tonggak peradaban bangsa Indonesia merefleksikan perjalanan panjang yang mencakup aspek politik, budaya, dan pendidikan. Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai fondasi yang mampu menyatukan keragaman masyarakat, sedangkan pendidikan bela negara berperan dalam menumbuhkan semangat patriotisme di kalangan generasi muda. Temuan dalam penelitian ini memperkaya pemahaman mengenai makna kemerdekaan serta relevansinya terhadap identitas nasional dan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar hubungan antara kemerdekaan, pendidikan, dan nilai-nilai lokal dikaji lebih mendalam dalam konteks masyarakat yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA 

  • Purwanto, B. (2019). Perspektif historis kesadaran kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia berdimensi kebudayaan. Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 2(2).
  • Agustin, A., Amalia, A., & Mubarak, A. (2024). Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia Pada Era Pra Kemerdekaan dan Era Kemerdekaan. JIS: Journal Islamic Studies, 3(1), 62-69.
  • Wijayanto, J., & Marzuki, M. (2018). Pendidikan Bela Negara sebagai Tonggak Peradaban Jiwa Patriotisme Generasi Muda. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(2), 137–144.
  • Rahman, Z. 2015. Program Bela Negara Sebagai Perwujudan Hak dan Kewajiban Warganegara alam Penyelenggaraan PertahananNegara. Jurnal Rechtsvinding Online BPHN.
  • Purwanto, B. (2013). “Kearifan Lokal dan Masa Depan Kebangsaan Indonesia: Sebuah Pengantar Diskusi”, Makalah. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
  • Purwanto, B. (2012). “Kesadaran Kebangsaan Indonesia dalam Perspektif Historis Penyerbukan Silang Antar Budaya”, Makalah Seminar. Yogyakarta: Yayasan Nabil & Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unusa Salah Satu PTN-PTS Tercepat Raih Akreditasi Unggul

Day 2