Artikel KEMERDEKAAN SEBAGAI TONGGAK PERADABAN BANGSA
KEMERDEKAAN SEBAGAI TONGGAK PERADABAN BANGSA
Abstrak
PENDAHULUAN
Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 menjadi momen historis yang sangat menentukan dalam perjalanan bangsa, sekaligus menandai berakhirnya perjuangan panjang melawan kolonialisme. Kesadaran nasional yang tumbuh melalui berbagai bentuk perlawanan dan terbentuknya organisasi-organisasi kebangsaan menjadi fondasi yang menyatukan masyarakat dalam visi kolektif membangun bangsa. Dalam kerangka penelitian ini, urgensi permasalahan terletak pada pemahaman bahwa kemerdekaan tidak hanya merupakan hasil dari proses politik, tetapi juga merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya yang telah mengakar sejak lama.
Kajian literatur menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila telah berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia jauh sebelum kemerdekaan, dan mereka mencerminkan kearifan lokal dan tradisi yang memperkuat identitas bangsa. Dalam penelitiannya, Purwanto (2024) menyatakan bahwa kemerdekaan harus dipahami sebagai bagian dari proses budaya dan ingatan kolektif. Selain itu, Agustin dkk. (2024) menyatakan bahwa Pancasila berfungsi sebagai landasan filosofis bangsa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana kemerdekaan berfungsi sebagai tonggak peradaban bangsa dan bagaimana dampaknya terhadap pendidikan dan pembentukan identitas nasional.
METODE
PEMBAHASAN
Kemerdekaan tidak hanya dimaknai sebagai capaian akhir dari perjuangan politik, melainkan sebagai sebuah proses budaya yang tertanam dalam memori kolektif masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari berbagai bentuk peringatan kemerdekaan yang menjadi bagian dari identitas bangsa dan diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi, simbol perjuangan, dan beragam kegiatan peringatan yang dilakukan masyarakat menunjukkan bahwa kemerdekaan merupakan bagian dari perjalanan budaya bangsa. Seperti yang dikemukakan oleh Purwanto (2024), kemerdekaan dipandang sebagai proses yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam merayakan dan mengenang sejarah perjuangan. Peringatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi momen refleksi untuk menghargai jasa para pahlawan serta menumbuhkan kembali nilai-nilai perjuangan.
Selain itu, nilai-nilai Pancasila berperan penting dalam memperkokoh identitas nasional, baik sebelum maupun setelah kemerdekaan. Pancasila berfungsi sebagai pedoman moral dan etika yang menyatukan berbagai elemen masyarakat, di mana nilai gotong royong, musyawarah, dan toleransi telah lama tertanam dalam budaya sosial. Menurut Agustin dkk. (2024), Pancasila tidak hanya sekadar dasar negara, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu, sehingga tetap relevan dalam konteks saat ini. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi fondasi dalam menjaga persatuan bangsa, terutama ketika menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Di samping itu, pendidikan bela negara memiliki fungsi strategis dalam menanamkan makna kemerdekaan kepada generasi muda. Melalui pendidikan tersebut, generasi penerus diberi pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, serta sikap dan keterampilan untuk mempertahankan kedaulatan negara. Wijayanto & Marzuki (2018) menegaskan bahwa pendidikan bela negara tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga melibatkan praktik langsung yang membentuk jiwa patriotisme. Kegiatan seperti upacara bendera, pelatihan baris-berbaris, dan diskusi sejarah kemerdekaan turut berperan dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara. Oleh karena itu, pendidikan bela negara diharapkan mampu menjaga makna kemerdekaan sekaligus memperkuat jati diri bangsa di tengah derasnya arus globalisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
- Purwanto, B. (2019). Perspektif historis kesadaran kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia berdimensi kebudayaan. Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 2(2).
- Agustin, A., Amalia, A., & Mubarak, A. (2024). Pancasila Dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia Pada Era Pra Kemerdekaan dan Era Kemerdekaan. JIS: Journal Islamic Studies, 3(1), 62-69.
- Wijayanto, J., & Marzuki, M. (2018). Pendidikan Bela Negara sebagai Tonggak Peradaban Jiwa Patriotisme Generasi Muda. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(2), 137–144.
- Rahman, Z. 2015. Program Bela Negara Sebagai Perwujudan Hak dan Kewajiban Warganegara alam Penyelenggaraan PertahananNegara. Jurnal Rechtsvinding Online BPHN.
- Purwanto, B. (2013). “Kearifan Lokal dan Masa Depan Kebangsaan Indonesia: Sebuah Pengantar Diskusi”, Makalah. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
- Purwanto, B. (2012). “Kesadaran Kebangsaan Indonesia dalam Perspektif Historis Penyerbukan Silang Antar Budaya”, Makalah Seminar. Yogyakarta: Yayasan Nabil & Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Komentar
Posting Komentar